Pages - Menu

Thursday, 22 October 2015

Mengenal Mahakarya Indonesia di Museum Batik Danar Hadi



Batik, siapa yang tidak tahu kerajinan yang satu ini. Kerajinan bernilai seni tinggi yang sudah menjadi identitas bangsa Indonesia. Mungkin kalau berbicara tentang kerajinan yang telah dinobatkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada tahun 2009 ini tidak akan ada habisnya. Beragam jenis, teknik, motif batik yang dimiliki Indonesia dengan sejarah dan kekhasannya masing-masing. Berbicara tentang batik, tentunya tidak bisa lepas dengan kota yang satu ini, Kota Solo.

Batik sudah menjadi salah satu ikon Kota Solo. Batik dapat dengan mudahnya ditemukan segala sudut kota ini. Kita dapat menemukan ratusan tempat yang menjual produk berbahan dasar batik. Mulai dari tempat menjual  batik dengan harga miring, hingga batik dengan harga yang membuat kita menghela nafas. Huffft.

Tidak kenal, maka tidak sayang
Begitu katanya.


Jika kita ingin mengenal seluk beluk batik, di sini terdapat tempat yang tepat untuk kita kunjungi, yaitu Museum Batik Danar Hadi. Siapa yang tidak tahu dengan label dagang batik yang satu ini. Galeri batiknya dapat dengan mudah ditemukan di beberapa kota di Indonesia. Ternyata Danar Hadi memiliki sebuah museum batik yang terletak di Jl. Slamet Riyadi No. 261, Solo. Letaknya yang strategis di salah satu jalan protokol Kota Solo membuat museum ini dapat dengan mudah ditemukan. Letak museum ini juga tidak jauh dari Museum Radya Pustaka dan Taman Budaya Sriwedari. Museum ini berada dalam kompleks bangunan kuno yang merupakan cagar budaya, Ndalem Wuryaningratan. Bangunan ini dahulunya merupakan kediaman KRMTA Wuryaningrat, cucu dari Raja Solo, Sri Susuhunan Pakubuwono IX. Museum Batik Danar Hadi yang diresmikan tahun 2002 ini berada satu kompleks dengan Ndalem Wuryaningratan, Cafe Soga dan Galeri House of Danar Hadi.


Museum Batik Danar Hadi berada satu kompleks Ndalem Wuryaningratan, Cafe Soga & House of Danar Hadi
"Pintu masuk" Museum Batik Danar Hadi
Museum ini tidak memiliki pintu masuk khusus. Jadi, untuk masuk ke dalam museum ini, kita harus masuk dahulu ke dalam Galeri House of Danar Hadi. Selain sebagai pintu masuk museum, Galeri House of Danar hadi juga sebagai showroom yang menjual kerajinan produksi PT. Danar Hadi, mulai dari baju, celana hingga souvenir berbahan batik lainnya. Untuk masuk ke dalam museum, kita dapat membeli tiket masuk di kasir seharga Rp. 35.000,00/orang. Setelah membeli tiket, kita akan diantar menuju bagian belakang toko menuju pintu yang membawa kita ke dalam museum. Nah, di sini kita sudah ditunggu oleh guide yang siap untuk mengantar kita untuk berkeliling museum.



Bagian muka Museum Batik Danar Hadi

Sebelum masuk, kita akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai Do's and Dont's selama berkeliling museum. Lebih banyak dont's-nya sih. Hahaha. Nah, peraturan yang berlaku salah satunya kita dilarang untuk memegang koleksi batik dan mengambil foto selama di dalam museum. Yaaah, sayang ya, tapi katanya si berhubungan hak cipta motif batik yang ada di dalam. Namanya peraturan ya harus ditaati apalagi sebagai warga negara yang baik ya. Ehehhe. :)))

Setelah panjang lebar mendengarkan peraturan dari guide kami, mulailah kami masuk ke dalam ruang pamer. Total ada 11 ruangan yang dapat dijelajahi di museum ini. Setiap ruangan berisi koleksi batik yang berbeda-beda dengan sejarahnya masing-masing. Beberapa ruangan yang dapat kita lihat, antara lain ruangan berisi koleksi batik Solo dengan beragam motif. Di sini kita bisa belajar bedanya motif batik Keraton Kasunanan Surakarta, Keraton Kasultanan Yogyakarta, Pura Pakualaman dan Pura Mangkunengaran, yang terlihat mirip, tapi  sebenarnya berbeda. Kita dapat juga belajar mengenai kegunaan dan filosofi yang terkandung dari setiap motif batik. Tidak hanya batik Solo, di museum ini kita dapat temukan berbagai koleksi batik dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, Sumatra hingga Papua. 
Bagian dalam Museum Batik Danar Hadi. Bagi yang penasaran, sebagai sample :)  Sumber: instagram museumwuryo
Ruang lainnya kita dapat melihat koleksi batik dengan motif perpaduan dengan kebudayaan asing, seperti batik China, batik Belanda, batik Jawa Hokokai dan sebagainya. Spesialnya dari batik yang satu ini, kita dapat melihat beberapa batik dengan motif yang khas dari dongeng-dongeng klasik, seperti batik dengan motif Snow White dan Hansel & Gretel. Pada bagian lain dari museum, kita juga dapat melihat ruangan yang berisi bahan dan peralatan yang diperlukan dalam pembuatan batik dari sehelai kain polos hingga menjadi bahan siap pakai. Ruang demi ruang, kami jelajahi. Kami pun dituntun guide kami menuju bagian luar museum.

Ruangan selanjutnya yang kami kunjungi adalah workshop batik. Yeeeaaaah! setelah puas memanjakan mata dengan motif-motif batik yang indah, di sini kita dapat melihat pembuatannya secara langsung. Mulai dari proses menyungging (pembuatan motif), membatik, hingga proses pembuatan batik cap dapat dilihat di sini. Berita baiknya, di sini kita boleh mengambil foto proses pembuatannya sepuasnya. Menurut informasi dari guide kami, dahulu workshop di sini lebih lengkap dan lebih besar. Katanya dahulu, kita dapat melihat proses pembuatan hingga tahap membabar (mewarnai) dan melorot (menghiangkan lilin), namun berhubung letak museum yang di pusat kota, maka kedua proses tersebut tidak ijinkan dilakukan di tempat tersebut lagi. Namun untuk keperluan museum, proses menyungging hingga membatik tetap dilakukan di sini. 
Proses pembuatan batik cap
Proses membatik. Perlu ketrampilan dan kesabaran tentunya :))
Dari workshop ini dapat kita belajar bahwa pembuatan batik sangatlah kompleks. Dari mulai proses pembuatan motif pada kain polos, proses membatik dengan meletakan malam diatas kain sampai dengan proses pewarnaan serta pelorotan lilin memerlukan ketrampilan dan ketelitian tersendiri. Tidak heran jika kini batik dikenal sebagai mahakarya bangsa Indonesia yang sudah diapresiasi dunia.

Usai melihat workshop, kami kembali memasuki ruangan berikutnya. Kali ini, ruangan berisi batik-batik pemberian rekan dari Bapak H.Santosa Doellah dan Ibu Danarsih, yang dikenal sebagai pemilik label Batik Danar Hadi. Bapak H.Santosa Doellah telah merintis Batik Danar Hadi sejak tahun 1967. Nah, sebagai rasa cintanya kepada batik, museum inilah salah satu bukti nyata beliau. Sebagai informasi, seluruh koleksi yang dipamerkan di museum ini merupakan koleksi batik pribadi beliau, baik yang beliau kumpulkan sendiri atau pemberian dari rekan-rekan beliau. Total ada 11.000-an batik yang beliau punya. Beberapa diantaranya dapat kita lihat langsung di museum ini. Hanya sebagian koleksi beliau yang dipamerkan di museum ini. Beberapa batik terkadang dirolling untuk dipamerkan di museum ini. Amazing ya!

Ruangan tadi menandakan berakhirnya perjalanan kami mengelilingi Museum Danar Hadi. Sebuah museum yang menurut saya sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Kesan nyaman saya rasakan saat mengelilingi ruang demi ruang. Penyusunan dan peletakan batik yang sedemikian rupa serta guide yang mampu menjelaskan batik demi batik dengan baik, membuat kunjungan ke museum tidak menjadi sesuatu hal yang membosankan.

Usai mempelajari batik dan segala seluk beluknya di Museum Batik Danar Hadi, it's time to shop! Survei membuktikan bahwa Kota Solo salah satu surganya batik. Tidak afdol rasanya kalau tidak membeli langsung batik di kota asalnya.

Semoga tidak khilaf ya. Muehehehe.. :)))


Lanjut yuk gan!



Informasi:
Museum Batik Danar Hadi (Danar Hadi Antiques Batik Museum)
Kompleks Ndalem WuryaningratanJl. Brigjen Salamet Riyadi 261, Surakarta 57141
Buka setiap hari, kecuali hari libur nasional, pukul 09.00-16.00 WIB
Tiket masuk : Rp.35.000,00 (umum), Rp.15.000,00 (pelajar)
Kontak: +62 271 714-326


4 comments:

  1. Wah, postingannya sama dengan postingan terbaru saya. Museum Batik Danarhadi. Lengkap banget museumnya. Sayang gak boleh foto2 di dalamnya :'(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa bole buat ya mas, padahal dah gatel banget ni tangan mau foto-foto batik yg ada di dalam.

      Delete
  2. wah harus ke sini ya secara aku suka lihat museum

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus mba Tira jika ada kesempatan ke Solo. Museumnya bagus dan banyak informasi yang bisa didapat di sana. :)

      Delete