Ada pemandangan unik yang dapat
kita lihat saat menelusuri jalan provinsi antara Wonosobo dan Banyumas,
tepatnya di Jalan Raya Banyumas KM 5,5. Di sini terdapat sebuah situs peninggalan
kuno yang bernama Candi Bogang. Situs Candi Bogang terletak di Kelurahan Selomerto, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo. Terdengar asing memang, saya pun baru mendengar
nama situs ini saat mengunjunginya beberapa saat lalu. Meskipun bernama Candi
Bogang, jangan berharap untuk menemukan struktur bangunan sebagaimana
candi pada umumnya.
Walaupun demikian, cukup menarik sebenarnya untuk menelusuri sejarah Candi Bogang ini, mengingat belum ada situs peninggalan sejenis lainnya yang
terletak di daerah selatan Wonosobo. Memang banyak situs peninggalan berupa candi
di Wonosobo dan sekitarnya, namun sebagian besar situs tersebut hanya
dapat ditemukan di kawasan Dieng, bagian utara dari Wonosobo.
Situs peninggalan Candi Bogang tampak depan |
Candi Bogang merupakan situs peninggalan kuno yang terdiri dari duah buah arca dengan ukuran yang cukup besar. Arca pertama berbentuk Budha dengan tinggi sekitar 2 meter. Bentuk arca ini tidak utuh. Hanya bagian badan arca saja yang masih tersisa, tanpa bagian kepala dan tangan. Bagian kepala dari arca Budha ini telah di simpan di Museum Karmawibhangga yang berada di kawasan Candi Borobudur.
Arca Budha Candi Bogang |
Berbeda dengan arca pertama yang telah dipindahkan ke sebuah joglo kecil, arca kedua masih berada di tempat asal saat pertama kali ditemukan. Lokasinya tepat berada di belakang joglo tempat arca pertama berada, dengan kedalaman sekitar 1 meter. Arca kedua ini berukuran lebih besar. Bentuk arca yang satu ini sulit untuk dideskripsikan. Salah satu yang khas dari arca kedua ini adalah relief sebuah telapak kaki yang terdapat pada salah satu sisinya. Veronique Degroot dalam bukunya Candi, Space and Landscape: A Study on the Distribution, Orientation and Spatial organization of Central Javanese temples remains menyebutkan bahwa arca kedua Candi Bogang ini mempunyai bentuk yang menyerupai bodhisattva avalokitesvara. Dahulu pernah dilakukan usaha untuk mengangkat arca ini, namun usaha tersebut gagal.
Arca kedua berada pada kedalaman sekitar 1 meter |
Arca ini diperkirakan memiliki berat 6 ton & masih berada di tempat pertama kali ditemukan |
Sulit memang untuk menelusuri
sejarah dari Candi Bogang ini. Informasi yang saya dapatkan
pun tidak terlalu banyak membantu untuk mengetahui sejarah dari situs yang satu
ini.
Pada awalnya, tempat ini hanya suatu gundukan tanah tanpa ada bangunan di atasnya. Namun, saat tempat ini akan dijadikan tempat parkir oleh pemilik rumah makan yang berada tepat di sebelah situs ini, ternyata ditemukan sebuah arca kepala Budha. Penemuan arca kepala Budha tersebut terjadi pada 23 Februari 1982. Arca kepala Budha tersebut kemudian disimpan di Museum Karmawibhangga yang terletak di kawasan Candi Borobudur. Penemuan arca tersebut kemudian dilaporkan kepada Suaka Jawa Tengah dan menjadi titik awal dari ekskavasi kawasan Candi Bogang.
Pada awalnya, tempat ini hanya suatu gundukan tanah tanpa ada bangunan di atasnya. Namun, saat tempat ini akan dijadikan tempat parkir oleh pemilik rumah makan yang berada tepat di sebelah situs ini, ternyata ditemukan sebuah arca kepala Budha. Penemuan arca kepala Budha tersebut terjadi pada 23 Februari 1982. Arca kepala Budha tersebut kemudian disimpan di Museum Karmawibhangga yang terletak di kawasan Candi Borobudur. Penemuan arca tersebut kemudian dilaporkan kepada Suaka Jawa Tengah dan menjadi titik awal dari ekskavasi kawasan Candi Bogang.
Berbeda dengan Candi Arjuna ataupun candi lainnya yang berada di kawasan Dieng yang merupakan peninggalan Hindu, Candi Bogang ini merupakan situs peninggalan agama Budha. Jacques Dumarcay dalam bukunya Candi Sewu and Buddhist Architecture of Central Java menyebutkan bahwa Candi Bogang merupakan bukti penyebaran Budha oleh Wangsa Sailendra di daerah Wonosobo, yang kemungkinan terjadi pada 790 Masehi.
Literatur lain yang ditulis oleh Djoko Dwiyanto dalam Laporan Hasil Sementara Ekskavasi Penyelamatan Candi Bogang mengatakan bahwa situs ini erat kaitannya dengan situs Candi Mendut, candi Budha yang terdapat di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Arca dan batuan candi yang ditemukan di kawasan ini menyerupai struktur batuan dan arca Candi Mendut. Candi Bogang, kiranya dahulu merupakan bakal candi yang serupa dengan Candi Mendut, namum tidak terselesaikan pembangunannya.
Reruntuhan batuan candi, pertanda dahulu pembangunan candi telah dimulai |
Beberapa batuan candi yang ditemukan di kawasan ini menunjukkan bahwa dulunya di sini pernah dimulai pembangunan candi, Diduga pembangunan tersebut tidak terpaut jauh dengan waktu pembangunan Candi Mendut. Namun, pembangunan Candi Bogang tidak dilanjutkan karena diduga fungsinya sudah digantikan oleh Candi Mendut. Berdasarkan latar belakang tersebut, kawasan situs ini pun dikenal dengan sebutan Candi Bogang, yang berarti candi yang belum selesai.
Candi Bogang
Jalan Raya Banyumas KM 5, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo
Seberang Kantor Imigrasi Kelas II Wonosobo
No comments:
Post a Comment